RUMAH PUISI TAUFIQ ISMAIL
RUMAH PUISI TAUFIQ ISMAIL
nah untuk teman-teman yg ingin berwisata sambil belajar disini cocok tempatnya
langsung saja sejarah singkat dari rumah puisi taufiq ismail
Siapa yang tidak mengenal sosok Taufiq Ismail, seorang penyair dan sastrawan terkenal di Indonesia yang sampai sekarang masih terus berkarya. Salah satu karya Pak Taufiq Ismail adalah Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998). Bahkan Pak Taufik Ismail memiliki Rumah Puisi sebagai inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai sastra dan budaya Indonesia. Kerenanya Rumah Puisi memenangkan Habibie Award sebesar $25.000. Walau namanya Rumah Puisi, tapi kegiatan yang ada dalam Rumah Puisi tidak hanya saja tok “puisi” namun banyak sekali kegiatan didalamnya antara lain sebagai interaksi antar sastrawan, pelatihan guru Bahasa dan Sastra Indonesia, kegiatan membaca dan menulis, kegiatan apresiasi, akses buku perpustakaan, serta masih banyak lagi.
Kami mengunjungi Rumah Puisi pada saat sore hari. Awalnya kami salah masuk ke Rumah Budaya Fadli Zon yang berada persis disamping Rumah Puisi Taufiq Ismail. Di dalam Rumah Budaya Fadli Zon terdapat deretab gambar pahlawan dan orang terkenal dari Tanah Minang serta tentang budaya Minang. Yang paling mengejutkan adalah sosok Rasuna Said yang ternyata wanita karena selama ini aku mengira Rasuna Said adalah laki-laki. Pemandangan disamping Rumah Budaya Fadli Zon tak kalah menariknya, pegunungan yang rancak bana! Ada juga ada anjing lucu mirip yang ada di Kutub Utara walau kami sempat digonggong!
Karena menanyai dimana kumpulan Puisi Taufiq Ismail membuatku dan Yuki sadar bahwa Rumah Budaya Fadli Zon yang kami datangi bukanlah Rumah Puisi Taufiq Ismail. Dengan seribu langkah aku dan Yuki menuju ke Rumah Puisi Taufik Ismail yang diikuti oleh Tehnita, Kak Cumi, Emen, Mas Him, Mbak Nina dan Pak Ain.
Dari pintu masuk Rumah Puisi Taufiq Ismail terdapat kursi berjejer, di dinding rumah terdapat poster-poster yang berisi puisi Taufiq Ismail serta tersusun dikeliling ruangan. Tidak hanya itu di dalam Rumah Puisi Taufiq Ismail terdapat sekitar 7.000-an judul buku koleksi pribadi Penyair Taufiq Ismail lengkap dengan 3 set kursi. Bahkan karpet ada di lantai, perpusataakan ternyaman yang pernah aku kunjungi setidaknya di Indonesia. Bahkan di samping lemari yang berisi buku-buku karya Taufiq Ismail terdapat satu ruang berisi meja dan bangku dengan latar belakang pegunungan.
Rumah Puisi Taufiq Ismail cocok untuk mendapatkan inspirasi dalam berkarya!
DENGAN PUISI AKU
(Taufiq Ismail)
(Taufiq Ismail)
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbaur cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Napas jaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbaur cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Napas jaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
Lokasi Rumah Puisi Taufiq Ismail
Nagari Aie Angek
Jl. Raya Padang Panjang – Bukittinggi Km.6
Jl. Raya Padang Panjang – Bukittinggi Km.6
Kecamatan X Koto, Tanah Datar
Sumatera Barat
Comments
Post a Comment